Lirik Lagu Bilal Muhammad - Suara di Udara (feat. Tuan Tigabelas)

Lirik Lagu Suara di Udara by Bilal Muhammad feat Tuan Tigabelas.
Berikut cuplikan lirik lagunya"
proyek pun bermunculan hutan pun digundulkan
tuk kemajuan si jenius berperan bak tuhan
sungai sungai menghitam selimuti bangkai ikan...”.
Lagu Suara di Udara dari Muhammad feat Tuan Tigabelas bisa Langsung kamu unduh dan Berlangganan melalui media digital seperti Apple Music dan iTunes, Amazon,Qobuz,Joox,Google Play Music,Langit Musik,Spotify, dan media pembelian online musik lainnya, Karena kami tidak membagikan tautan Unduhan dari lagu tersebut. Situs ini hanya menulis Lirik Lagu dan informasi tentang musik, penyanyi dan musisi terkait.
Semua materi yang terkandung di situs ini termasuk lirik lagu hanya untuk promosi saja.Selengkapnya Lirik Lagu Suara di Udara (feat. Tuan Tigabelas)
yang dinyanyikan oleh Bilal Muhammad

Lirik Lagu Bilal Muhammad-Suara di Udara (feat. Tuan Tigabelas)

keringat bercucuran kulit terbakar hangus
diatas tanah tandus hanya kertas dan kardus
bumi teriak keras seringkali diperas
engkau korban keserakahan demi dapatkan emas

proyek pun bermunculan hutan pun digundulkan
tuk kemajuan si jenius berperan bak tuhan
sungai sungai menghitam selimuti bangkai ikan
warna hijau sudah asing bila kau perhatikan

tetangga ingin makan tiada yang bisa di hidangkan
namun di pesta banyak mkanan yang disisakan
ingin rumah idaman bank selalu sediakan
tiada bunga yang berkembang selain bunga pinjaman
hasilnya kau hancur karena ketamakanmu akhirnya
alam pun murka meski pun sudah takdirnya
dimana anak cucu kita hidup nantinya
bila tiada yang tersisa lagi tuk dirinya

mungkinkah ada kehidupan yang tersisa
gelap gulita diangkasa
jeritan tangis bumi yang sedang tersiksa
kudengar suara di udara

kudengar suara di udara
bumi menangis karena dia telah dijarah
sekarang sekarat dan dia mulai berdarah
dan kita bertanya kenapa ada bencana kita harusnya berkaca

uang buat otak kita menjadi sakit
hutan dibantai diganti dengan kelapa sawit
binatang pun lari karena hutannya makin sempit
si kaya tertawa dan penduduk lokal menjerit

apakah hatimu sungguh mudah dibeli
kau rusak bumi kau lakukan deforestrasi
apa yang kan kau bilang pada anakmu nanti
hutan habis karena kau jual ke korporasi

bagaimana kita tidur dimalam hari
sementara yang lain tergusur hingga dia mati
suatu saat nanti takkan ada petani
karena lahannya habis diganti dengan gedung tinggi

mungkinkah ada kehidupan yang tersisa
gelap gulita diangkasa
jeritan tangis bumi yang sedang tersiksa
kudengar suara di udara

mungkinkah ada kehidupan yang tersisa
gelap gulita diangkasa
jeritan tangis bumi yang sedang tersiksa
kudengar suara di udara